Barrier kulit (skin barrier) atau kadang disebut moisture barrier /
stratum corneum. Dalam bahasa Indonesia, dinyatakan sebagai lapisan
kulit terluar. Barrier kulit (skin barrier) ini terdiri dari sel kulit
terluar dan lemak yang mengandung ceramide, kolesterol, dan asam lemak.
Gabungan lemak ini mengikat sel-sel kulit terluar dan membuatnya kuat
seperti dinding bata untuk melindungi lapisan kulit dalam.
Fakta bahwa kulit kita dapat memproduksi kadar air sendiri adalah
benar. Buktinya, adanya keringat. Apalagi disaat suhu udara sangatlah
panas, maka secara alami kulit kita akan meningkatkan produksi
keringat/air demi menjaga suhu tubuh berada dalam kondisi normal. Untuk
itulah mengapa, umumnya kita akan merasa sangat berdahaga dan secara
otomatis merasa perlu meningkatkan asupan cairan dalam tubuh.
Fungsi barrier kulit dan resikonya
Seperti yang
kita ketahui juga bahwa lapisan kulit terluar itu berfungsi sebagai
sistim perlindungan kulit dari berbagai faktor yang mengancam keamanan
kulit kita. Seperti apa? seperti radiasi matahari yang berlebihan ( UVA
dan UVB), polusi, kotoran debu, virus, kuman dan juga bakteri.
Jika lapisan barrier kulit menipis, entah karena faktor ancaman
tersebut ataupun perilaku eksfoliasi yang berlebihan dan kemalasan
penggunaan sunscreen sebagai skin protector maka pada gilirannya
memicu beberapa problem kulit seperti jerawat, iritasi, kulit kemerahan
(meradang, inflamasi, sensasi kulit seperti terbakar bahkan memudahkan
penuaan dini (aging) lebih awal.
Mengapa barrier kulit bisa rusak?
Seperti yang
sudah dijelaskan diatas, barrier kulit dapat rusak karena lapisannya
semakin menipis, sehingga daya proteksi dan tugasnya sebagai penjaga
kelembaban kulit menjadi rusak. Hal ini paling sering disebabkan olek
jenis skincare yang bersifat agresif ( contohnya cleanser yang bersifat basa dan keras, terlalu over eksfoliasi, perubahan suhu ekstrim dan secara mendadak terjadi.
Kenali tanda-tanda kerusakan barrier kulitmu
- Kemerahan (redness)- Kulit terasa sangat kering, sedikit mengelupas, kasar dan bersisik
- Kulit terasa gatal, perih saat terkena produk karena lapisan kulit menjadi tipis
- Kondisi kulit cenderung tidak membaik dan yang semakin parah (rosacea, eczema)
- Kulit dehidrasi akibat kekurangan kadar air
Bagaimana cara menjaga barrier kulit?
Berikut dibawah ini cara menjaga barrier kulit agar tidak rusak diantaranya;- Jangan menggunakan skincare yang agresif. Ciri skincare agresif itu umumnya yang bekerja sebagai anti-aging dan produk eksfoliasi (pengelupasan sel kulit mati)
- Jaga kelembaban kulit dengan asupan cairan yang cukup
- Perbanyak buah dan sayur, khususnya buah dengan kadar air yang tinggi (semangka, mentimun, melon, kelapa muda dan lain-lain)
- Pilih skincare yang bersifat antioksidan dan mampu menenangkan kulit dari trauma kekeringan (seperti soothing gel dan healing skincare)
- Pastikan melindungi kulitmu dari paparan sinar matahari yang berlebihan, dengan memakai topi/payung dan mengoptimalkan aplikasi sunscreen setiap kali berkegiatan di luar ruangan